Orang-orang berbondong-bondong ke tempat-tempat wisata domestik pada hari Senin, hari ketiga liburan Silver Week yang berakhir Selasa.
Meskipun Jepang mengonfirmasi pada hari Senin 312 kasus virus korona baru, penghitungan harian terendah dalam seminggu, itu tidak menghentikan orang untuk keluar.
Selasa lalu, pemerintah metropolitan Tokyo mencabut permintaan bagi operator bisnis penyaji alkohol seperti restoran dan bar di 23 bangsal ibu kota untuk ditutup pada pukul 10 malam.
Pengurangan infeksi juga mendorong pemerintah pusat untuk melonggarkan aturan yang membatasi jumlah penonton di pertandingan olahraga, bioskop, dan acara lainnya, mulai Sabtu, hari pertama dari liburan empat hari hingga Selasa.
Orang-orang tampak kurang berhati-hati saat bepergian dan kembali ke tempat-tempat wisata pada Sabtu, Minggu, dan Senin, kata operator toko dan restoran setempat.
Hayato Nozaki, 34, yang bekerja di sebuah restoran Jepang di Asakusa, salah satu tempat wisata paling populer di Tokyo, mengatakan dia sudah lama tidak melihat daerah yang begitu ramai dengan turis.
"Karena kami sudah lama berada dalam situasi yang parah, ini melegakan," katanya. "Tapi saya juga khawatir infeksi virus akan melonjak lagi."
"Karena kami sudah lama berada dalam situasi yang parah, ini melegakan," katanya. "Tapi saya juga khawatir infeksi virus akan melonjak lagi."
